Lampung, — Senator asal Lampung, Drs. Hi. Ahmad Bastian, S.Y., menjadi narasumber utama dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar oleh Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Lampung, belum lama ini. Acara ini mengusung tema “Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila” dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dalam pemaparannya, Ahmad Bastian menekankan bahwa demokrasi yang dijalankan di Indonesia tidak boleh berhenti pada tataran prosedural seperti pemilu semata. Menurutnya, demokrasi substansial yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila adalah fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Demokrasi yang sejati bukan hanya soal pemilihan umum, tetapi bagaimana nilai-nilai Pancasila seperti musyawarah, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab benar-benar terwujud dalam kebijakan dan kehidupan masyarakat,” tegasnya di hadapan peserta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya MPR RI untuk terus menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada generasi muda, yaitu: Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Ahmad Bastian, sebagai anggota DPD RI sekaligus tokoh yang aktif mendorong penguatan karakter kebangsaan, juga mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang berpikir kritis dan berjiwa nasionalis.
Acara yang berlangsung di aula Komisariat HMI UIN Raden Intan ini diwarnai dengan sesi diskusi yang interaktif. Para peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari isu kebijakan publik, peran mahasiswa dalam penguatan demokrasi, hingga tantangan politik identitas yang kian marak.
Ketua Komisariat HMI UIN Raden Intan menyampaikan apresiasi atas kehadiran
“Kami berharap, dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat semakin memahami nilai-nilai dasar berbangsa dan tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga pelaku perubahan,” ujarnya.
Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali peran mahasiswa sebagai penjaga moral dan intelektual bangsa di tengah tantangan zaman yang kompleks.
(Red-03)















































