Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA saat menerima penghargaan anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden RI, Prabowo Subianto. (Dok. Sekretariat Presiden)
Jakarta — Dalam rangka penganugerahan tanda kehormatan, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, secara resmi menganugerahkan Bintang Mahaputera Nararya kepada Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. Penghargaan bergengsi ini disampaikan pada 25 Agustus 2025 di Istana Negara sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kiprah beliau dalam bidang pendidikan dan pengembangan pesantren.
Sekilas Profil Penerima
Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, lahir 16 Juli 1955 di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat. Beliau merupakan putra dari KH. Abdul Chalim, salah satu pendiri besar Nahdlatul Ulama (NU).
Beliau menapaki berbagai jenjang pendidikan formal dan non-formal dengan penuh dedikasi—mulai dari pendidikan dasar hingga meraih gelar doktor (S3) dan naik pangkat menjadi profesor. Jejak pendidikannya dimulai dari SDN Leuwimunding 1 Majalengka, SMP Negeri 1 Sidoarjo, hingga melanjutkan nyantri di sejumlah pesantren, seperti Cipasung, Sono, Siwalanpanji, Gempeng, Darul Hadits, Sidosermo, dan Al-Khoziny. Pada tingkat perguruan tinggi, beliau menempuh studi di IAIN Sunan Ampel Surabaya, IKIP Surabaya (D3 Bahasa Inggris), IKIP Malang (S1 Pendidikan), Universitas Islam Malang (S2), dan Universitas Merdeka Malang (S3).
Kiprah Pendidikan dan Kepemimpinan
Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dikenal sebagai sosok visioner dan inspiratif dalam dunia pendidikan Islam. Beliau mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, yang berkembang pesat di Surabaya dan Pacet, Mojokerto. Lembaga ini kini mencakup jenjang pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi, termasuk universitas dan sekolah unggulan. Sekolah gratis Hikmatul Amanah, yang memberi akses pendidikan bagi sekitar 1.000 anak, turut menjadi bukti komitmen sosial beliau.
Beliau juga menjabat dalam berbagai posisi strategis: Ketua Umum PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Jawa Timur, ketua MUI Surabaya, anggota DPRD Surabaya (meskipun mundur demi konsentrasi pendidikan), hingga menjadi rektor Institut Agama Islam Al-Khoziny Buduran. Semua kiprah ini dilakukan sambil bolak-balik antara Surabaya dan Pacet, memimpin pengajian pagi dan malam, rapat, dan kegiatan pendidikan lainnya.
Makna dan Pentingnya Bintang Mahaputera Nararya
Bintang Mahaputera adalah salah satu tanda kehormatan tertinggi di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Presiden kepada warga negara yang memberikan jasa luar biasa untuk kemajuan bangsa. Kelas ,Nararya merupakan tingkatan kelima dari lima kelas penghargaan dalam ordo ini.
Penerimaan Bintang Mahaputera Nararya oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA mencerminkan pengakuan pemerintah terhadap kontribusi luar biasa beliau dalam memajukan pendidikan Islam dan pesantren di Indonesia. Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi bagi para pendidik dan tokoh masyarakat dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan nasional. (Red 01)















































