
Jakarta – Tragedi kemanusian tahun 1965 yang dikenal dengan gerakan 30 September PKI telah memakan banyak korban. Dan walaupun sidah lama peristiwa tersebut namun dampak sosialnya masih tetsa sampai hari ini.
KH. As’ad Said Ali menunjukkan bahwa poto bersama Cak Anam (pada Nopember 2022 ) dan beberapa korban kebiadaban PKI pada 1965. Salah satunya adalah saudara ARUKAT ( korban selamat – ketiga dari kanan ) yang diserbu oleh sekitar 2000 anggota PKI di mesjid desa Kanigoro, Madiun.
“Mereka diserbu ketika sedang mengikuti basic training suatu ormas Islam bersama 50 orang lainnya,” jelas mantan Waka-BIN tersebut kepada aeak media lewat keterangan tertulis, Sabtu, 4/3/23.
Menurutnya, kelima puluh pelajar tak berdosa itu kemudian diarak dan diserahkan kepada Kodim Madiun yang beberapa pimpinannya berafiliasi dengan PKI.
Peristiwa itu terjadi pada 1 Agustus 1965, saat PKI masih berjaya khususnya di sekitar Madiun.
Salah satu teman Arukat, sdr Mujadi ( wafat sekitar tahun 2008 ) warga Prambanan pada awal tahun 2000 saya rekrut menjadi agen BIN. (Red 01)
Bagi saya menjadi suatu kenangan indah bersahabat dengan korban kebiadaban PKI tersebut, saudara Arukat dan almarhun Mujadi.














































