Jakarta – Sejak menginjak umur 60 tahun , KH. As’ad Said Ali suka mengenakan peci hitam. Sebelum itu, hanya kalau ke mesjid saja mengenakan peci hitam. Selebihnya , nggak pakai peci, karena isterinya bilang lebih OK kalau nggak pakai peci kelihatan rambut hitam pekat dan bergelombang.
“Sejak menginjak umur 60 tahun, rambut kepala bagian tengah atas mulai menipis dan kemudian lambat laun terjadi proses pembotakan di bagian tengah kepala. Tentu hal itu merupakan proses alami yang wajar,” ujar mantan Waka-BIN itu seperti yang tertulis di akun medsosnya, Senin, 19/3/24.
Menurutnya. Proses pembotakan bisa menjadi lebih cepat oleh berbagai sebab. Ketika hidup di tanah Arab selama sekitar 9 tahun,hampir setiap hari dia makan daging kambing seperti kebanyakan orang Arab. Daging kambing lebih sehat dibanding daging sapi. Sebabnya serat dagingnya lebih halus dan lemaknya terpisah dari daging.
“Sebaiknya kalau makan sate, minta agar jangan pakai lemak. Sedangkan daging sapi lemaknya sulit dipisahkan dari daging atau melekat. Daging sapi Jepang lebih enak ( Wagyo dan Kobe ) karena lemaknya lebih banyak dibanding yang bukan Wagyo. Bayangkan harganya lebih mahal. pada hal tidak sehat meskipun rasa lebih lezat,” tuturnya.
“Daging kambing atau domba baik bagi kaum lelaki terutama yang dimasak setengah mateng misalnya sate. “Biar umur 70 tahun tetap perkasa ha ha ha.” ucap KH. As’ad.
Menurutnya. Daging apapun baik untuk kesehatan, tetapi sedapat mungkin hindari lemaknya kecuali seperlunya saja, guna menambah rasa lezat. Hal itu menurut Ibnu Sina, bapak kedokteran dunia. Namun konsekwensinya banyak menkonsumsi daging kambing mengakibatkan terjadinya proses kebotakan dan orang Arab menyebut pria berkepala botak dengan “. صاحب الاصلء Shohibul Asla’. (Red 01)














































