AMBARAWA – Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, untuk pertama kalinya menggelar Kirab Merti Bumi, Rabu (25/6/2025). Kegiatan budaya ini diikuti oleh warga dari 13 Rukun Warga (RW), masing-masing membawa nasi tumpeng sebagai simbol rasa syukur terhadap alam dan hasil bumi.
Kirab dimulai dari Jalan Baru dan berakhir di Balai Kelurahan Kupang. Sepanjang perjalanan, antusiasme warga terlihat tinggi dalam mengikuti rangkaian kirab budaya tersebut.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan sambutan dari Lurah Kupang, Choirur Rozikin. Usai sambutan, peserta disuguhi pertunjukan tari tradisional dari Sanggar Centini, serta pemaparan sejarah singkat berdirinya Kelurahan Kupang oleh tokoh masyarakat, Sugeng Widodo. Doa lintas agama turut dipanjatkan sebagai bentuk doa bersama seluruh lapisan masyarakat.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Plt Camat Ambarawa, yang kemudian diserahkan kepada Lurah Kupang sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
Dalam sambutannya, Lurah Choirur Rozikin menyampaikan apresiasi kepada seluruh ketua RW dan warga atas dukungan yang diberikan dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah nyengkuyung Kirab Merti Bumi. Semoga tahun depan bisa dilaksanakan lebih meriah,” ujar Rozikin. Rabu (25/6).
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan kantor Kelurahan Kupang yang saat ini sedang berjalan ditargetkan selesai tahun depan. Fasilitas tersebut diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk mendukung berbagai kegiatan pemerintahan dan masyarakat.
Kelurahan Kupang dikenal sebagai salah satu wilayah paling padat di Kabupaten Semarang, dengan 13 RW dan 68 RT. Selain itu, kawasan ini merupakan sentra perekonomian Ambarawa, karena di dalamnya terdapat pusat pertokoan dan Pasar Projo Ambarawa.
Acara Kirab Merti Bumi turut dihadiri oleh jajaran BKM, Linmas, KMK, PKK, seluruh ketua RW dan RT, serta aparat keamanan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
(NANO)