Jakarta – Suluh Nusantara News hari ini mengutip berita hasil penelitian Litbang Kompas yang mengungkapkan money politic masif terkait Bansos yang serem.
Konon ceritanya 51 juta orang menerima bansos dari pemerintah yang disalurkan oleh Tim Sukses beserta Aparat. Dari 4 orang ditawari Bansos dengan arahan memilih Paslon x , sebanyak 3 orang menerima dan 1 orang menolak. Lanjut berita tersebut ,
bahwa Bansos Pemerintah yang dimonopoli salah satu Paslon menjadi kunci Pilpres Satu putaran.
“Segera saya berhenti membaca berita Suluh Indonesia, pada hal berita yang disajikan sangat menarik untuk dibaca. Hal itu karena saya sudah mendengar pada hari H pencoblosan,” kata mantan Waka-BIN tersebut seoerti yang ditulis di akun medsosnya, Jum’at, 1/3/24.
Menurut KH. As’ad Said Ali, Saudara, kawan-kawan akrab dan bahkan tetangganya menyampaikan berita yang substansinya senada ; jadi bukan lagi berita baru.
Disamping itu persoalan sedang dalam pembahasan ANGKET DPR. Dia yakin mayoritas anggota Dewan yang terhormat akan mendengarkan suara hati nurani rakyat.
Segera dia ambil air Wudlu lalu pindah ke ruang tunggu tamu yang langsung melihat halaman dan jalan raya. Dia membayangkan pikiran dan hati para anggota Dewan yang Terhormat terbuka pikiran dan hatinya seterang udara pagi.
KH. As’ad juga yakin para anggota Dewan sangat faham dan bahkan sadar bahwa politik pada hakekatnya adalah konflik yang dilembagakan. Dengan kata lain , konflik tentang pilihan suara pilpres disalurkan menjadi hak angket guna mendapat penyelesaian yang adil sesuai norma dan hukum.
“Sekitar 30 menit saya membaca Quran dan setelah itu saya menjadi tenang,” ucapnya.
Selain ikhtiar politik di DPR dan pressure Media sebagai penyalur opini masyarakat, maka pada akhirnya melalui bacaan Quran , dia berserah diri kepada Zat Yang Maha Besar. (Red 01)














































